Selasa, 05 Januari 2010

SUPERVISI PENDIDIKAN

■ Arti morfologis

Supervision (inggris) :

Super : atas, vision : visi

Jadi supervise artinya : lihat dari atas

Arti semantik

Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.

INSPEKSI DAN SUPERVISI

Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa

Orang yang menginsipeksi disebut inspektur

Inspektur dalam hal ini mengadakan :

→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya

→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan

→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak

→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis

→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan.

Supervisi bercirikan :

v Research :meneliti situasi sebenarnya disekolah

v Evalution : penilaian

v Improvement :mengadakan perbaikan

v Assiatance :memberikan bantuan dan bimbingan

v Cooperation :kerjasama antara supervisor dan supervised ke arah perbaikan situasi

Kepengawasan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami masa transisi dari inspeksi kea rah supervise yang dicita-citakan. Yang disebut supervisor pendidikan bukan hanya para pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya.

PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Prinsip-prinsip fundamental

Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.

2. Prinsip-prinsip praktis

a. Negatif

Þ Tidak otoriter

Þ Tidak berasas kekuasaan

Þ Tidak lepas dari tujuan pendidikan

Þ Bukan mencari kesalahan

Þ Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil

b. Positif

Þ Konstruktif dan kreatif

Þ Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri

2

Þ Propessional

Þ Sanggup mengembangkan potensi guru dkk

Þ Memperhatikan kesejahteraanguru dkk

Þ Progresif

Þ Memperhitungkan kesanggupan supervised

Þ Sederhana dan informal

Þ Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri

TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Tujuan umum

Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri.

Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila.

Þ Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.

2. Tujuan khusus

Þ Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya

Þ Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid

Þ Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat

Þ Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif

Þ Membesar ambisi guru untuk berkembang

Þ Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki

Þ Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah

Þ Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat

Þ Mngembangkan professional guru

FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan

Þ Perumusan topik

Þ Pengumpulan data

Þ Pengolahan data

Þ Konlusi hasil penelitian

2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative

3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.

4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi

KETERAMPILAN-KETERAPILAN SUPERVISOR PENDIDIKAN

1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan yang dipimpin

Þ Working on : wibawa (power on)

Þ Working for : pembantu bagi orang yang disupervisi

Þ Working mithin : bersama-sama

2. Keterampilan dalam proses kelompok

Supervisor harus terampil :

Þ Membangkitkan semangat kerjasama

Þ Merumuskan tujuan

Þ Merencanakan bersama

Þ Mengambil keputusan bersama

Þ Menciptakan tanggung jawab bersama

Þ Menilai dan merivisi bersama

3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)

Supervisor tidak semata-mata berurusan dengan aspek meteril tetapi berhadapan dengan manusia-manusia yang berbeda perilaku.

v Hubungan pribadi : pribadi orang yang bersangkutan

v Hubungan fungsionil : fungsi yang dijalankan seseorang

v Hubungan instrumental : didasarkan atas pandangan memperalat bawahan

v Hubungan konsensionil : didsarkan atas kebiasaan atau kelaziman yang berlaku.

4. Keterampilan dalam administrasi personal

Supervisor harus terampil :

v Menyeleksi anggota/karyawan baru

v Mengorientasi anggota/karyawan baru

v Menempatkan dan menugaskan sesuai kecakapan

v Membina

5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)

v Merumuskan tujuan dan norma-norma

v Mengumpukan fakta-fakta perubahan

v Menterapkan criteria dan menyusun pertimbangan

v Merevisi rencana yang disusun

TIPE-TIPE SUPERVISOR PENDIDIKAN

1. Otokratis : supervisor penentu segalanya

2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan.

3. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara musulihat

4. laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.

JENIS-JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN BERDASARKANPROSESNYA

1. Koraktif : lebih mencari kesalahan

2. Preventif : mencegah hal-hal yang tidak diinginkan

3. Konstruktif : membangun (dapat memperbiki jika terjadi kesalahan)

4. Kreatif : menekankan inisiatif dan kebebasan berfikir

TEKHNIK SUPEERVISI PENDIDIKAN

1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervise terhadap sekelompok orang yang disupervisi

2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus.

METODE SUPERVISI

1. Metode langsung : alat yang digunakan mengenai sasaran supervise

2. Metode tak langsung : mempergunakan berbagai alat perantara (media)

TEKHNIK DAN METODE YANG LAIN

1. Kunjungan sekolah (school visit)

Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif.

2. Kunjungan kelas (class visit)

Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran

3. Pertemuan individual

Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.

4. Rapat sekolah

Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah

5. Pendidikan ini service

Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.

6. Workshop (musyawarah kerja_muker)

Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)

7. Intervisitas

Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing

8. Demonstrasi mengajar

Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode mengajar yang efektif.

9. Bulletin supervisi

Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa mingguan atau bulanan.

10. Bulletin bord

- pengumuman administrative

- pengunguman supervise

- pengunguman untuk murid

- dsb

11. Kunjungan rumah

Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu

PROGRAM SUPERVISI PEDIDIKAN

Suatu program supervisi pendidikan adalah rangka program perbsikan pendidikan dan pengajaran.

1. perancanaan

Perancaan adalah pemikiran dan perumusan tentang apa, bagaimana, mengapa, siapa, kapan dan dimana.

a. prinsip-prinsip : kooperatif, kreatif, komprehensif, flexible, kontinu

b. Syarat-syarat :

Þ tilikan jelas tentang tujuan pendidikan

Þ pengetahuan tentang mengajar yang baik

Þ pengetahuan tentang pengalaman belajar murid

Þ pengetahuan tentang guru-guru

Þ pengetahuan tentang murid-murid

Þ pengaetahuan tentang masyarakat

Þ pengetahuan tentang sumber-sumber fisik

Þ factor biaya

Þ factor waktu

c. proses : merumuskan what, why, how, who, when, where

2. organisasi program

a. pola-pola :

→ horizontal

→ vertical

b. langkah-langkah mengorganisir program :

Þ persiapakan suasana

Þ pertimbangan situasi

Þ penyusunan program

Þ pembagian tanggung jawab

Þ perwujudan program

Þ pembinaan perkembangan program

Þ integrasikan program dengan masyarakat

Þ persiapan program evaluasi

3. evaluasi

Evaluasi dalam hubungannya dengan pendidikan adalah menentukan sampai dimana tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan telah tercapai.

a. prinsip-prinsip

Þ rencana harus komprehensif

Þ penyusunan harus kooperatif

Þ program harus kontinu dan berinteraksi dengan kurikulum

Þ lebih menggunakan data yang objektif daripada yang subyektif

Þ menghargai para participant

b. proses

Þ merumuskan tujuan evaluasi

Þ menyeleksi alat-alat evaluasi

Þ menyusun alat-alat evaluasi

Þ menerapkan alat-alat evaluasi

Þ mengelola hasil

Þ menyimpulkan

c. aspek-aspek yang dievaluasi :

Þ peronil → murid, guru, karyawan, wali murid, kepsek, supervise

Þ materiil → kurikulum, perlengkapan sekolah, administrasi, perlengkapan murid

Þ operational → proses kepemimpinan, proses mengajar, usaha kesejahtraan personil, usaha integrasi sekolah dan masyarakat

4. alat-alat :

a. Objektif :

Þ ujian karangan (essay examination)

Þ ujian objektif

b. lebih ke subjektif

Þ observasi

Þ wawancara

Þ angket

Þ checklist dan rating-scale

Þ laporan pribadi dan tekhnik projektif

Þ catatan-catatan anekdot

Þ catatan-catatan komulatif

Þ case study

Þ sosiometri

Þ laporan stenografis

Þ buku-buku catatan

Þ kotak saran

Þ rapat-rapat supervise

ETIKA JABATAN SUPERVISOR PENDIDIKAN

Etika suatu jabatan (professional ethics) yang dirumuskan dalam kode etika jabatan (profesi) tersebut memuat nilai-nilai atau norma yang merupakan pedoman bagi sikap dan tingka laku para pejabat yang berkeahlian dibidang yang bersangkutan.

Prinsip-prinsip :

→ cinta kasih sebagai prinsip pokok setiap etika jabatan (lebih universalistic sifatnya).

→ pancasila dapat merupakan pula prinsip pokok yang bersifat nasionalistik yang hendak menjiwai setiap etika jabatan bangsa Indonesia.

Code etika supervise pendidikan :

1. Hubungan dengan orang yang disupervisi : guru dan murid

→ supervisor hendaklah jujur dan adil

→ supervisor hendaklah membina perkembangan potensialitas

→ supervisor hendaklah memberi kesempatan dan bantuan

2. Hubungan dengan orang tua dan masyarakat

→ supervisor hendaklah memelihara hubungan kerjasama yang baik

→ supervisor hendaklah mengindahkan moral dan adapt istiadat dalam masyarakat

3. Hubungan dengan rekan seprofesi

→ supervisor hendakalah memelihara dan mengembangkan rasa solidaritas

→ supervisor hendaklah jujur dan toleran

4. Hubungan dengan profesi supervise pendidikan

→ supervisor hendaklah selalu bersikap dan bertindak professional

→ supervisor hendaklah berusaha mewujudkan dan mengembangkan karya supervisi

5. Hubungan dengan tuhan

→ supervisor mempasrahkan diri kepada Tuhan YME

→ setia melakukan kewjiban-kewjibannya terhadap Tuhan YME

MASALAH-MASALH YANG DIHADAPI SUPERVISI PENDIDIKAN

a. Perbedaan konsep inspeksi dan supervise pendidikan

1. pebedaan fungsi

→ inspeksi merupakan suatu jabatan (position) dalam suatu jawatan

→ supervise merupakan suatu fungsi (funcition) untuk membina perbaikan suatu situasi

2. perbedaan prinsip

→ inspeksi dilaksanakan berdasarkan prinsip otokrasi/inspector, atau pengawas

→ supersvisi dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi yang dijiwai oleh fasafah pancasila

b. Pebedaan interpretasi terminologis

c. Pebedaan aktualisasi fungsi sebagai administrator dan supervisor pendidikan

→ administrator berfungsi mengatur agar segala sesuatu berjalan dengan baik

→ supervisor berfungsi membina agar sesuatu itu berjalan secara lebih baik dan lebih lancar lagi (meningkatkan mutu) dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan

d. Perbedaan konsepsional tentang kepemimpinan dan kekuasaan

→ kekuatan (mendapat yang diberikan tidak disertai wewenang bertindak, sehingga bukan hanya sulit, ia juga tidak tau apa yang menjadi wewenangnya.

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SUPERVISOR

1. Masalah dan proporsinya

Þ kadang-kadang sesuatu hal tidak dianggap suatu problem, karena hanya merupakan sebab timbulnya suatu problem

2. Masalah praktis

Þ masalah-maslah kepemimpinan (leadership)

Þ masalah-masalah proses kelompok (group proses)

Þ masalah-masalah hubungan insani (human relation)

Þ masalah-masalah administrasi personal (personnel administration)

Þ masalah-masalah penilaian (evaluation)

RESPONSI TERHADAP MASALAH-MASALAH SUPERVISI

1. Berpedomankan prinsip

Yaitu prinsip pendidikan dan prinsip-prinsip supervise pendidikan, baik yang fundamental maupun yang praktis.

2. Bekerja sistematis

Þ mengumpulkan data yang merupakan masalah

Þ mengumpulkan sebab

Þ memilih dan mengklasifikasikan sebab-sebab yang kiranya dapat dianggap berlaku pada persoalan itu

Þ mampertimbangkan dan membandingkan sebab

Þ manyimpulkan dan meninjau segala kemungkinan yang dapat meniadakan sebab timbulnya masalah

Þ menyusun tahap-tahap penyelesaian data

3. Berkepribadian

Kepribadian yang telah terintegrasi yan sanggup mengambil keputusan dengan penuh rasa tanggung jawab, akan lebih memudahkan dan mengefektifkan pemecahan-pemecahan masalah hidup.

Made pidarta

DEFINISI SUPERVISI

Menurut keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.

Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai berikut :

“mangendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudangan yang berlaku”.

Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah (SD), dirjen dikdasmen tahun 2000 sebagai berikut :

1. kemampuan menyusun program supervisi pendidikan

2. kemampuan malaksanakan program supervisi pendidikan

3. kemampuan memanfaatkan hasil supervise

pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakuakan memberikan arahan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan supervisi pembelajaran.

Ø Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan perubahan oprasional sekolah, dengan cara mampengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi kegiatan belajar siswa. Supervise hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan siswa dalam proses belajar

Ø Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.

Ø Purwanto (1987), supervise ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

Sesuai dengan rumusan diatas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran sebagai berikut :

1. membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran.

2. mengembangkan kegiatan belajar mengajar.

3. upaya pembinaan dalam pembelajaran

PRINSIP SUPERVISI

  1. supervisi harus konstruktif.
  2. supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah
  3. supervisi harus realistis
  4. supervisi tidak usah muluk-muluk dan didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya pada guru-guru
  5. supervisi harus democrat
  6. hakikat pengembangan mutu sekolah adalah usaha bersama berdasarkan musyawarah
  7. supervisi harus objektif
  8. kegiatan tidak boleh diwarnai oleh prasangka kepala sekolah, diperlukan data konkret tentang keadaan sebenarnya dan kepala sekolah juga harus mengakui keterbatasannya.

JENIS-JENIS SUPERVISI

Beberapa jenis supervisi antara lain :

  1. observasi kelas
  2. saling kunjung
  3. demontrasi mengajar
  4. supervisi klinnis
  5. kaji tindak (action research)

MELAKSANAKAN SUPERVISI PEMBELAJARAN

A. Observasi kelas

observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran Karen dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.

1. perancanaan

Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.

2. mekanisme observasi

a. persiapan yang diperhatikan :

- guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi

- kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi

b. sikap observasi didalam kelas

- memberikan salam kepada guru yang mengajar

- mencari tempat duduk yang tidak mencolok

- tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas

- mencatat setiap kegiatan

- bila ada memakai alat elektronika : tape recorder, kemera

- mempersiapkan isian berupa check list

c. membicarakan hasil observasi

hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu dikemukankan :

- kepala sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada nara sumber atau perpustakaan)

- waktu percakapan

- tempat percakapan

- sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan

- percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi

- guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat

- kelamahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki kelemahan

- saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis

- kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.

d. laporan percakapan

- hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah diobservasi

- isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi, pemecahan masalah dan saran-saran

B. Saling mengunjungi

Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain :

1. untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)

2. untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)

C. Domonstrasi mengajar

Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik

D. Supervisi klinis

Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut.

Pelaksanaan supervisi klinis menurut la sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi sebagai berikut :

1. bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.

2. ksepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan supervisor)

3. instrument dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor

4. guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah

5. pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas

6. balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif

7. guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya

8. supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau mengarahkan

9. supervisor dan guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka

10. supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan keterampilan pembelajaran

E. Kaji tindak

Fokos utama kajia tindak adalah mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan

Menurut kemmi (1995), kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi danrefleksi/umpan balik.

Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri dari :

  1. gagasan umum
  2. perumusan masalah
  3. perencanaan penelitian kaji tindak
  4. pelaksanaan penelitian kaji tindak
  5. monitoring
  6. evaluasi dan refleksi
  7. saran dan rekomendasi

10

PERNGKAT SUPERVISI

Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain :

  1. Persiapan dan aperisepsi
  2. Relevansi materi dengan tujuan instruksional
  3. Penguasaan materi
  4. Strategi
  5. Metode
  6. Manajemen kelas
  7. Pemberian metivasi kepada siswa
  8. Nada dan suara
  9. Penggunaan bahasa
  10. Gaya dan sikap perilaku

 

 

 

KOMENTAR :

            Dilihat dari arti morfologisnya saja, supervise mengandung makna yang bagus yaitu lihat dari atas. Dalam pendidikan, seharusnya kita benar-benar memperhatikan makna yang terkandung dari kata supervise, karena apabila kita melihat ke atas dan membandingkan mutu pendidikan di Negara kita dengan Negara lain, mutu pendidikan kita sangat jauh ketinggalan. Untuk itu kita mesti banyak belajar dari Negara-negara yang berada di atas kita supaya mutu pendidikan di Negara kita ikut berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar